SAMBUTAN KEPALA BKKBN
PADA ACARA RAPAT
KERJA DAERAH
PEMBANGUNAN
KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2010
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua
Yang saya hormati
Saudara Gubernur dan Muspida Provinsi Jawa Timur
Para Kepala SKPD Kab Kabupaten/Kota
Para mitra kerja BKKBN Provinsi Jawa Timur
Hadirin dan para peserta RAKERDA provinsi Jawa Timur,
Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME,
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayatNya kepada kita semua
sehingga kita dapat mengikuti Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur tahun 2010. Kami sangat
berterima kasih kepada Gubernur dan jajarannya yang mempunyai komitmen tinggi
dalam mendukung Pembangunan Kependudukan dan KB sebagai prioritas di daerah.
Pelaksanaan Rakerda ini merupakan bukti kemantapan komitmen daerah terhadap
pembangunan Kependudukan dan KB.
Bapak dan ibu yang kami muliakan
Tahun 2010 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Menengah Nasional (RPJMN) yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) BKKBN tahun 2010 – 2014. Keberhasilan Program KB Nasional sampai
akhir Desember 2009 dalam rangka menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi
1,14% per tahun, TFR menjadi 2,2 per perempuan dan unmetneed menjadi 6% telah
berjalan dengan baik. Beberapa indicator penting dalam RKP 2009 telah kita
penuhi, bahkan beberpa indicator pencapaiannya telah melebihi target yang telah
ditetapkan. Pencapaian peserta KB baru tahun 2009 sebesar 7.67 juta PUS atau
117% terhadap perkiraan permintaan masyarakat sebesar 6.51 juta peserta KB
baru, diantaranya 2,9 juta peserta KB baru dari keluarga pra sejahtera dan
sejahtera 1. Hal ini menunjukkan bahwa program KB telah menjangkau seluruh
keluarga miskin yang direncanakan mendapatkan alat kontrasepsi gratis. Jika
dilihat dari pencapaian seluruh provinsi se
Indonesia, rata-rata melebihi 100%.
Berkaitan dengan partisipasi pria, pencapaian peserta KB pria adalah
sebesar 2,9% sedikit lebih rendah dari sasaran peserta KB aktif pria yang
ditargetkan sebesar 3,6 %. Ini merupakan tantangan tersendiri untuk lebih giat
memotivasi kaum pria agar berpartisipasi dalam program KB. Disamping itu kita
juga perlu memberikan perhatian kepada pembinaan ketahanan keluarga karena pada
hakekatnya kegiatan ini merupakan salah satu wadah pembinaan kesertaan ber KB
sekaligus untuk mendidik keluarga agar mampu mengasuh dan membina tumbuh
kembang anak dan remaja dengan baik, serta membina keluarga lansia agar dapat
tetap menjaga kualitas kehidupan lansianya. Secara nasional keluarga balita
yang aktif dalam kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui
kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)
sebanyak 2,3 juta keluarga, dan keluarga remaja yang aktif dalam kegiatan BKR
sebanyak 980 ribu keluarga. Untuk meningkatkan pendapatan keluarga peserta KB,
keluarga prasejahtera dan sejahtera1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif
UPPKS yang berusaha adalah sebesar 1,2 juta. Dengan kegiatan ini diharapkan
kemandirian ber KB KPS dan KS I anggota UPPKS juga semakin meningkat. Dalam
rangka mempersiapkan remaja memasuki kehidupan berkeluarga, kita mempunyai
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terhadap kesehatan
reproduksi remaja, saat ini telah terbentuk 9.489 PIK KRR baik di lingkungan
sekolah, kampus dan di tengah-tengah masyarakat.
Berbagai pencapaian tersebut merupakan kontribusi dari 33 provinsi,
dimana ada beberapa provinsi telah mencapai Kotntrak Kinerja Provinsi (KKP)
dengan sangat baik. Oleh sebab itu saya juga ingin mengucapkan selamat kepada
provinsi yang sangat berprestasi dan semoga penilaian ini akan memacu provinsi
lain untuk lebih bersemangat.
Peserta RAKERDA yang saya muliakan,
Rakerda tahun 2010 ini sangat penting karena ada beberapa yang perlu
kita perhatikan : pertama Rakerda
tahun ini selain membahas tentang strategi operasional Revitalisasi Program KB
juga membahas substansi Kependudukan sebagai substansi baru yang menjadi amanah
BKKBN dengan terbitnya Undang-undang nomor 52 tahun 2009; kedua tahun 2010 merupakan tahun pertama untuk menjabarkan dan
melaksanakan berbagai rencana strategis, rencana aksi, dan program-program
pemerintah yang telah tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN) yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) BKKBN tahun
2010 – 2014; ketiga Rakerda tahun ini
harus focus kepada diskusi tentang strategi operasional untuk menjabarkan 8
kebijakan nasional untuk mencapai sasaran pembangunan prioritas nasional yang
menjadi visi dan misi Presiden serta menetapkan rincian kegiatan sebagai
jabaran dari tindakan untuk mendukung pembangunan yang pro rakyat; ke-empat Rakerda ini hendaknya dijadikan
forum untuk meningkatkan kesepakatan operasional dengan mitra kerja BKKBN yang
akan menfasilitasi kabupaten/kota dalam menyelenggarakan revitalisasi program
KB dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah dalam upaya pengendalian
kependudukan.
Hadirin yang kami hormati,
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan
RPJMN 2010-2014 dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2010.
Perencanaan pembangunan nasional telah meletakkan 11 prioritas pembangunan salah satu diantaranya prioritas
pembangunan kesehatan yang mempunyai materi inti untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan KB di 23.500 klinik KB swasta
dan pemerintah yang nantinya akan dirinci keberadaannya di masing-masing
provinsi. Peran BKKBN dalam hal ini adalah mendukung penguatan supply pelayanan
KB dengan menyediakan saranan dan prasarana pelayanan KB, dan meningkatkan
kapasitas penyelenggara pelayanan KB. Disamping itu, sesuai dengan tugas dan
fungsinya, BKKBN akan meningkatkan penguatan demand dengan lebih
mengintensifkan promosi, advokasi, KIE dan pergerakan masyarakat dalam
pembangunan Kependudukan dan KB. Keberhasilan pembangunan ini akan dipantau
secara berkala oleh Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
(UKP4). Hal ini perlu disikapi dengan serius karena keberhasilan kegiatan
lainnya tidak akan ada artinya apabila dukungan terhadap pembangunan prioritas
ini tidak berhasil. Bahkan hasil kesepakatan rapat koordinasi seluruh
kementrian dengan para gubernur di Cipanas telah menyepakati bahwa revitalisasi
program KB menjadi salah satu program prioritas yang pro rakyat. Hal ini
merupakan bentuk kepedulian yang tinggi dari pemerintah terhadap pentingnya
revitalisasi program KB yang tentunya harus ditindaklanjuti sampai dengan di
tingkat lapangan.
Masih berkaitan dengan amanah RPJMN 2010-2014, untuk membangun
kualitas SDM yang berkualitas, berkarakter dan mempunyai daya saing tinggi,
salah satu focus prioritas pembangunan bidangnya adalah melalui pengendalian
penduduk yang difokuskan kepada revitalisasi
program KB, penyerasian data dan informasi kependudukan dari berbagai sumber seperti sensus, survey
dan data registrasi vital. Namun yang menjadi amanah BKKBN adalah revitalisasi KB dan penyerasian kebijakan
kependudukan. Tentu saja ini merupakan tanggung jawab kita bersama karena
telah ada pembagian kewenangan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Undang-undang nomor 52 tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga telah diterbitkan, dimana BKKBN yang tadinya badan
yang menangani program KB Nasional saja akan berubah fungsinya termasuk
menangani masalah penyerasian kebijakan kependudukan dan pembangunan lainnya
termasuk kebijakan kependudukan yang terkait dengan kuantitas, kualitas dan
mobilitas. Mengingat penanganan masalah kependudukan melibatkan berbagai sector
terkait, maka sinergi dan integrasi antar program harus kita lakukan. Melalui
Rakerda ini saya akan mengajak seluruh mitra kerja dan pemerintah daerah untuk
lebih meningkatkan komitmennya agar pelaksanaan pembangunan kependudukan dan KB
dapat mencapai sasaran RPJMN 2010-2014.
Saudara – saudara sekalian,
Pada kesempatan ini saya akan menggarisbawahi beberapa catatan penting
dari hasil Rakernas ini sebagai bahan diskusi pada RAKERDA nanti yakni :
Pertama : perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemitraan dan
koordinasi antara BKKBN provinsi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
agar Pembangunan kependudukan dan KB di wilayah Saudara dapat berjalan dengan
lancer. Pada waktu RAKERNAS di Jakarta, beberapa menteri hadir sebagai
pembicara. Salah satunya adalah Menteri Kesehatan, beliau menekankan bahwa
dengan adanya kewajiban kita untuk peningkatan
kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan
swasta, maka BKKBN provinsi bersama seluruh instansi terkait harus bersama-sama
mencari strategi penggarapannya. Selain itu, beliau juga secara tegas
mengatakan bahwa Pembangunan Kependudukan dan KB diharapkan juga dapat
mempercepat pencapaian sasaran MDGs, apalagi sebagian besar indicator MDGs ini
berkaitan dengan kesehatan, kependudukan dan KB. Saya himbau pemerintah
provinsi lebih memberi perhatian dan melakukan mengkoordinasikan peran dan
komitmen Pemerintah Pusat, Daerah serta Mitra kerja disemua tingkatan dalam
penggarapan pembangunan kependudukan dan KB ini.
Kedua : kita perlu memperhatikan arahan bapak wakil Presiden bahwa kelompok miskin dan berpenghasilan
rendah harus menjadi garapan kita yang utama karena sangat berpotensi untuk
menambah jumlah penduduk yang akan menjadi beban di kemudian hari. BKKBN
melalui dana APBN telah menyediakan alat kontrasepsi gratis bagi KPS dan KS I,
namun kita perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan
dinas-dinas terkait agar penyediaan anggaran pelayanan dapat pula didukung dari
jamkesmas dan jamkesda. Sedangkan anggaran ayoman yang ada di dalam APBN hanya
untuk membantu penggerakannya saja.
Ketiga : berkaitan dengan penggerakan masyarakat di lapangan.
Pembangunan kependudukan dan KB tetap mengandalkan SDM tenaga program di
tingkat lini lapangan, yaitu para petugas lapangan dan penyuluh KB (PLKB/PKB)
di tingkat desa. Dengan keterbatasan jumlah yang ada kita harus mampu
menfasilitasi peningkatan kualitasnya melalui capacity building dan peningkatan
ketrampilannya. Apabila kabupaten/kota masih membutuhkan penambahan jumlah PLKB
maka saya sarankan agar segera mengusulkan formasi baru jabatan PLKB kepada
Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hal ini telah
ditegaskan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
yang menjadi pembicara pada RAKERNAS kemarin.
Keempat : saya kembali menggarisbawahi pentingnya data dan informasi
kependudukan dan keluarga yang berbasiskan data mikro yang telah menjadi asset
berharga BKKBN. Saya akan mendorong kembali Sistim Informasi Kependudukan dan
Keluarga (SIDUGA) dapat dihidupkan kembali di setiap kabupaten/kota sebagai
upaya untuk menyediakan data mikro tentang keluarga dan individu yang dapat
dimanfaatkan secara operasional oleh semua stakeholders dan mitra kerja yang membutuhkan
data ini. Saat ini kami sedang meluaskan jangkauan pelayanan Teknologi
Informasi untuk pengelolaan pembangunan kependudukan dan KB agar semua data
pendataan dan data basis lainnya dapat terekam, terkirim dan terpublikasi
melalui sistim informasi yang canggih ini. BKKBN telah mengujicoba di 37 kabupaten/kota,
hasilnya sudah tidak diragukan lagi karena ternyata kader KB yang berada di
pelosok pun mampu mengentri data keluarga dengan baik. Untuk mengembangkan ini
tentu membutuhkan komitmen bersama dengan pemerintah kabupaten/kota agar ikut
bersama-sama membangun SIDUGA ini kembali.
Kelima : saya ingatkan bahwa Pembangunan
Kependudukan dan KB nasional merupakan program lintas sector (wide sector
approach). Dengan kenyataan ini kita sadari betul bahwa dalam pelaksanaannya
kita tidak bisa bekerja sendiri. Pelayanan di lapangan banyak ditentukan oleh
berbagai sector dan program lain serta organisasi profesi maupun LSOM. Saya
bercita-cita suatu saat setiap pembangunan baik di pusat maupun di daerah telah
menjadi pembangunan yang berwawasan
kependudukan (population mainstreaming) karena ke depan BKKBN mempunyai
fungsi baru dalam hal penyerasian kebijakan kependudukan. Untuk itu, prinsip
kemitraan, kerja sama yang sebaik-baiknya dengan semua mitra kerja adalah
merupakan kunci keberhasilan yang utama. Pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra
kerja, yang telah mendukung program KB. Ke depan kami membutuhkan mitra kerja
yang dapat mendukung cita-cita tersebut di atas.
Saudara Gubernur dan hadirin yang kami muliakan,
Demikianlah arahan yang dapat kami sampaikan kepada bapak dan ibu
sekalian, semoga RAKERDA Pembangunan Kependudukan dan KB tahun 2010 di provinsi
ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mewujudkan SDM Indonesia yang lebih
berkualitas terutama dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang tahun 2015.
Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Selamat bekerja dan berkiprah dalam Pembangunan Kependudukan dan KB.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Kepala BKKBN
DR.dr. Sugiri Syarief, MPA
As claimed by Stanford Medical, It is really the SINGLE reason women in this country live 10 years more and weigh 42 pounds lighter than us.
BalasHapus(By the way, it is not about genetics or some secret diet and really, EVERYTHING to "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", and not "WHAT"...
TAP this link to see if this easy test can help you discover your real weight loss possibilities